Ada seorang saudagar yang memiliki empat istri.
Dia mencintai istrinya yang keempatnya yang paling memperhatikan dan merawatnya dengan sebaik mungkin.
Dia
juga sangat mencintai istri ketiganya. Dia sangat banggakannya, tapi
selalu membuatnya takut bila ia akan melarikan diri dengan laki laki
lain.
Dia juga, mencintai istri keduanya, yang menjadi kepercayaannya.
Istrinya
pertamanya, pasangannya yang sangat setia, yang telah berperan besar
dalam mengurus rumah tangganya. Namun, si saudagar tidak mencintai istri
pertamanya meskipun dia sangat mencintainya, hampir hampir saudagar itu
tidak memperhatikan dirinya.
Suatu hari, saudagar itu
jatuh sakit. Tak lama kemudian dia tahu bahwa dia akan segera meninggal.
Dia memikirkan kehidupannya yang menyenangkan selama ini dengan keempat
istrinya. Namun saat itu dia merasa sangat kesepian....
Dia
bertanya kepada istri keempatnya, "aku sangat mencintaimu.. aku berikan
kepadamu hal hal yang terbaik dalam hidupmu, dan Sekarang aku sedang
sekarat, akankah kau mengikutiku dan menemaniku?."
"Tidak akan...!" jawab istri keempatnya dan diapun melangkah pergi tanpa berkata apapun...
Jawabannya itu sangat tajam menusuk perasaan sang saudagar...
Istri
ketiganya menjawab pertanyaan yang sama dari saudagar yang sedang
sekarat, "Tidak! Hidup ini begitu indah..! Aku akan menikah lagi ketika
kau mati nanti...!"
penolakan dari istri keduanya juga
sangat menyakitkan.., "Maaf, aku tidak dapat mengurusmu sekarang ini..
yang dapat aku lakukan hanyalah bisa mengirimmu ke kuburan...!"
tapi Kemudian sebuah suara memanggil: "Aku akan pergi denganmu, aku akan mengikutimu kemana pun engkau pergi.."
Pedagang
menengok ke arah suara itu, dan disitu dia lihat istri pertamanya yang
kurus, dan tidak pernah dia perhatikan.. Dengan sangat sedih, saudagar
itu berkata, "seharusnya aku dulu mengurusmu dengan jauh lebih baik,
selagi aku bisa...!"
Sebenarnya, kita semua memiliki empat pendamping dalam hidup kita.
- Yang keempat adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita lakukan untuk memperindahnya, itu akan meninggalkan kita, ketika suatu hari ketika kita mati.
- Yang ketiga adalah harta benda, status dan kekayaan. Ketika kita mati, mereka semua akan pergi dan dimiliki orang lain.
- Yang kedua adalah keluarga dan teman-teman. Tidak peduli seberapapun dekatnya mereka kepada kita ketika kita masih hidup, yang terakhir bisa mereka lakukan untuk kita adalah mengantar kita sampai ke liang lahat.
- Yang pertama kita sebenarnya adalah jiwa kita, yang sering kita diabaikan dalam pengejaran kita terhadap materi, kekayaan dan kenikmatan tubuh.
Ketika
kita mencintai, itu bukan hanya karena kesempurnaan, tapi itu
karena kita belajar untuk melihat kesempurnaan dalam ketidaksempurnaan.