Mengambil pelajaran dari surat Asy Syu'araa, kita bisa belajar,
bagaimana cara Fir'aun berdebat dengan Musa a.s. Yang bisa kita lihat
dari apa yang dilakukan Fir'aun ketika dia berdebat adalah apapun topik
dari lawan bicara, maka alihkan pembicaraan ke arah lain dengan cara :
1.
meninggikan diri sendiri dan mengungkit ungkit jasa baik
26:18
Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga)
kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami
beberapa tahun dari umurmu.
Disini Fir'aun mencoba
mengintimidasi musa, dengan mempertanyakan loyalitas dia, dengan
mengungkit ungkit kebaikan yang telah ia lakukan. cara seperti ini
dilakukan dengan mengungkit hal hal di luar pokok pembicaraan, dengan
tujuan untuk mempertanyakan kredibilitas lawan bicara.
2.
membuka aib dan mengungkit ungkit kesalahan di masa lalu
26:19
dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan
kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna.
tidak
ada toleransi terhadap suatu kesalahan meski bagaimanapun lawan bicara
telah mengoreksinya, mengumpulkan segala kesalahan yang terjadi,
membongkar semua aib dan kejadian di masa lalu, dengan maksud
menjatuhkan kredibilitas lawan bicara, sehingga apapun topik pembicaraan
itu menjadi tidak penting lagi, dan menjadi teralihkan.
ketika
tidak berhasil, maka yang dilakukan adalah :
3. melakukan
personal attack
26:27 Fir'aun berkata:
"Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang
gila".
dengan melakukan pembunuhan karakter dari lawan
bicara, menyerang dia dengan hinaan, dengan perkataan yang merendahkan
lawan bicara, berbagai macam ejekan dan sebutan sebutan untuk
menjatuhkan lawan bicara.
4. melakukan fitnah terhadap
lawan bicara
26:34-35 Fir'aun berkata kepada
pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini
benar-benar seorang ahli sihir yang pandai,
ia hendak mengusir kamu
dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu
anjurkan?"
ketika dialog masih berjalan, maka selanjutnya
yang dilakukan adalah menuduh lawan bicara memiliki maksud buruk dengan
pembicaraan itu, sehingga orang orang tidak lagi fokus ke arah topik
yang ada, tetapi mengalihkan pembicaraan itu ke arah tuduhan fitnah
kepada lawan bicara
5. mengancam orang orang di
sekelilingnya
26:49 Fir'aun berkata: "Apakah kamu
sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu?
Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu
maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu);
sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan
dan aku akan menyalibmu semuanya".
ketika hal hal diatas
tidak mempan, maka yang dilakukan adalah mengancam orang orang di
sekitar lawan bicara, ataupun orang orang yang mendengarkan pembicaraan
itu, menakut nakuti orang orang di sekitarnya, dengan maksud agar orang2
menjauh dari lawan bicara.
seperti dalam QS 12:111,
kisah kisah dalam Al Qur'an berisi pelajaran tentang manusia2 terbaik,
dan yang terburuk, dan pelajaran tersebut bukanlah sekedar dongeng, atau
cerita di masa lalu, tetapi sesuatu yang nyata ada di sekitar kita,
yang kemudian terserah bagi kita apakah kita akan memilih teladan dari
yang terbaik, ataukah mencontoh dari yang terburuk....
Wassalam
Senin, 28 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)